Uang = Darah, Bank = Jantung, Detak Jantung = Bunga
Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc.
Makro vs Mikro (6)Mengapa bunga bank tidak bisa disebut riba? (bukti logika / dalil aqli)
Tulisan puwanjang, abaikan jika malas baca.
.
Sebelum baca bagian ini, wajib baca bag 1-5 supaya tahu kemana arah pemikiran kami.
.
Jika kami ibaratkan, perekonomian suatu negara ibaratnya adalah tubuh, uang yang beredar didalamnya adalah darah, sedangkan bank adalah jantungnya, bunga adalah detakan jantung.
.
ILUSTRASI UANG SEBAGAI DARAH
.
Untuk hidup, tubuh butuh darah, supaya ekonomi hidup maka ekonomi butuh uang.
.
Darah dalam tubuh harus pas, tidak boleh kurang tidak boleh lebih.
.
Begitupula uang, dalam suatu negara jumlahnya harus pas dan sesuai dengan kebutuhan tukar barang dan jasa dalam negara tersebut, tidak boleh kurang, tidak boleh lebih.
.
Jika jumlah uang yang beredar kurang, akan terjadi deflasi, sedangkan jika jumlah uang yang beredar lebih, akan memicu adanya inflasi.
.
Ilustrasi inflasi :
.
jika masing2 penduduk indonesia saat ini memiliki uang 1 milyar di rekeningnya, harga bakso bisa mencapai 500.000 per mangkuk. Kenapa sangat mahal? Karena banyak yang punya uang!
.
Ilustrasi deflasi :
.
Jika masing2 penduduk indonesia saat ini hanya memiliki 100rb rupiah direkeningnya, maka harga rumah bisa hanya 10 juta rupiah saja! mengapa? Karena semua orang butuh uang akhirnya beramai ramai menjual asetnya, karena semua orang jual aset, harga aset jadi turun.
.
ILUSTRASI BANK SEBAGAI JANTUNG.
.
Supaya tubuh hidup, tidak hanya membutuhkan darah.. tapi DARAH HARUS MENGALIR dalam hal ini darah dipompa oleh jantung.
.
Supaya perekonomian hidup, uang harus terus beredar, dalam hal ini peredaran uang dipompa oleh bank!!
.
Ilustrasi uang dipompa bank:
.
Andi bekerja dan mendapatkan penghasilan 10juta rupiah perbulan, oleh andi uang ini disimpan di bank. Oleh bank uang yang disimpan andi diedarkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman.
.
Dengan ini bank mendapat uang dari andi, dan mengedarkan kembali uang tersebut ke masyarakat dalam bentuk pinjaman, sehingga uang terus berputar dan perekonomian tetap hidup
.
Ilustrasi uang berhenti beredar karena tidak dipompa oleh bank :
.
Budi bekerja dan menghasilkan penghasilan 10 juta rupiah perbulan, oleh budi uang ini disimpan di bawah kasur. Uang dibawah kasur ini lama kelamaan menumpuk, dan itu artinya peredaran uang di masyarakat berkurang karena menumpuk di bawah kasunya budi.
.
Misalkan ada 2 negara dengan jumlah penduduk yang sama, negara A didominasi oleh orang2 seperti andi, dan negara B didominasinoleh orang2 seperti budi, kira2 negara mana yang masyarakatnya kekurangan alat tukar transaksi? Jika alat transaksi kurang apa yang terjadi?
.
BANTAHAN :
.
Bisa saja uang beredar ulang di masyarakat dengan shadaqoh dan zakat, dan tidak harus memakai bank yang pinjamannya berbunga dan itu RIBA haram!!.
.
JAWAB :
.
sifat dasar alamiah manusia adalah MENCARI UNTUNG, jika seseorang disuruh memilih antara 2 hal, yg pertama menguntungkan secara langsung, sedang yang kedua tidak menguntungkan, atau menguntungkan namun datang tidak secara langsung, maka secara NALURI manusia akan memilih yang pertama.
.
inilah alasan kesadaran berzakat sangat rendah karena keuntungan zakat didapat secara tidak langsung, tidak seperti mendepositokan uang di bank yang keuntungannya didapat secara langsung, sehingga meskipun ditakut2i oleh dosa dan siksa yang mengerikan namun mayoritas penduduk lebih melilih deposito daripada zakat.
.
ILUSTRASI BUNGA SEBAGAI DETAK JANTUNG
.
Untuk bisa berfungsi, jantung harus berdetak, dengan detakan inilah darah bisa terpompa keseluruh tubuh. Jika jantung tidak berdetak maka tubuh akan mati.
.
Untuk bisa beroperasi, bank harus untung, siapa yang mau bekerja tapi ndak untung? jika tifak untung siapa yang menggaji karyawan2nya? Nah untung bank didapat dari bunga. Dengan bunga pula bank bisa mengatur jumlah peredaran uang dimasyarakat.
.
Jika uang yg beredar sedikit maka bank akan menurunkan suku bunga sehingga akan banyak yg pinjam uang dan uang beredar kembali melimpah. Begitupula sebaliknya jika uang yg beredar terlalu banyak maka bank akan menaikkan suku bunga sehingga sedikit orang yg meminjam higga uang yg beredar normal kembali.
.
BANTAHAN :
.
1. bisa saja bank dapat untung dari jasa biaya transfer, jasa mutasi rekening, dan jasa2 yan berkaitan dengan keuangan
2. mengapa harus bunga? kan bisa saja bank menerapkan sistem bagi hasil untuk mengatur uang yang beredar, jika uang yg beredar kurang maka bank bisa menurunkan prosentasi bagi hasil supaya orang2 banyak yang meminjam uang dan uang kembali beredar cukup. jika uang yg beredar terlalu berlebih maka bank bisa menaikkan prosentase bagi hasil supaya orang2 sedikit yg pinjam.
.
JAWABAN :
.
1. Untuk melayani jasa transfer, harus ada uang yg beredar terlebih dahulu, sama seperti dealer sepeda motor, baru bisa melayani jasa service jika sudah ada sepeda motor yang beredar dan terjual.
.
2. menerapkan bagi hasil : (jika untung bank akan dapat untung, sedangkan jika rugi bank tidak dapat apa apa), akan menjadikan uang yang beredar sangat banyak dan menyebabkan HYPER INFLASI. Mengapa? Karena semua orang mikir tidak ada resikonya minjem duit di bank. Kalau untung saya baru bagi hasil, namun saat rugi saya juga gak harus bayar bank karena bank juga nanggung rugi. Jika seperti ini, sayapun dengan segera akan minjem duit 1 trilyun dari bank!! Toh jika rugi bank juga ikut nanggung rugi. Jika semua orang berpikir seperti ini, uang yang beredar akan sangat sangat banyak dan menyebabkan hyper inflasi.
.
Kesimpulan
.
Dari beragam paparan logika diatas, jika bunga bank disebut riba itu sama artinya bank haram, saat bank haram ilustrinya bagaikan tubuh yang tidak memiliki jantung. Ekonomi akan mati.
.
Bagaimana dengan uang berbasis riil? Emas perak? System ekonomi tanpa riba?
.
Jawab : sudah kita saksikan bersama di tulsian sebelumnya kekurangan ekonomi tanpa hutang dan kelebihan ekonomi dengan hutang.
.
Di tulisan yang akan datang akan kita bahas mengapa bunga bank tidak bisa disebut riba dengan dalil naqli dan pendapat ulama'2 azhar tentang bunga bank.