Abda Publisher

Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc.  Judul diatas adalah salah satu teori konspirasi yang lalu lalang di beranda fesbuk saya, dalam tulisan ini saya ingin ikut ambil bagian dalam perang persepsi dan opini, jika orang lain bebas mengutarakan dan men share teori konspirasi, disni ijinkan saya mengajak anda BERPIKIR tentang teori tersebut. ada beberapa point yang layak kita pikirkan mendalam terkait benar tidaknya teori ini, setidaknya saya rangkum dalam beberapa point berikut 1. Antara teori 1 dengan teori lain berbeda bahkan saling bertentangan ini membingungkan, dalam teori A dikatakan bahwa virus korona ini adalah ulah amerika untuk menghancurkan china, namun dalam teori B kita dapati bahwa virus ini justru adalah ulah china untuk menghancurkan amerika namun bocor kemudian menginfeksi warganya sendiri. dalam teori C dikatakan jika virus ini adalah ulah segelintir orang yang akan mengambil untung dari penjualan vaksin, jadi virus disebar dulu, baru vaksinnya dijual maka akan untung besa

Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc.  Dalam tulisan sebelumnya, saya katakan bahwa biang kerok kemiskinan karena kebodohan dan sulitnya akses kepada pendidikan ataupun buku2 berkualitas, bagaimana bisa? Begini saya jelaskan. Setidaknya mereka yang berpendidikan, atau gemar membaca buku akan membuka peluang yang lebih lebar untuk menggapai kemakmuran  karena 3 hal. 1. IJAZAH jelas sekali mereka yang memegang ijazah punya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih besar daripada mereka yang tidak ber ijazah. Ini wajar, normal, bahkan mayoritas dari kita sekolah dan kuliah ya karena ijazah, supaya ijazah tsb bisa digunakan untuk melamar kerja. Emang loe loe pade kuliah buat nyari ilmu? Ppffffffttt.... Ya enggak lah... kuliah itu untuk nyari ijazah supaya bisa kerja. Adapun pinter itu bonusnya. 2. OTAK YANG TERLATIH. Sekolah, kuliah, ataupun jika tidak sekolah dan kuliah namun gemar baca buku, akan melatih otak bagian logika, otak ini sangat berpengaruh utuk berpikir logis, kedewas

Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc.  Rakyat kecil teriak memaki koruptor, melontarkan ribuan supah serapah sampai sampai  seluruh nama species di kebun binatang habis sebagai bahan umpatan. Tak hanya itu, rakyat kecil juga menganugerahkan gelar kehinaan kepada mereka berupa tikus tikus berferrari, musang berjas, serigala ber jazz dan kampret ber innova. Jika anda cermat, umpatan dan gelar kehinaan itu bukan didasari sikap menolak, mencela  ataupun menentang perilaku korupsi, namun karena IRI… yups benar…. Beragam umpatan itu adalah LUAPAN IRI HATI karena tidak bisa “BERBISNIS NOTA KOSONG” serta dengki karena tidak bisa meraih posisi sebagai “PERAMPOK TERHORMAT”  Lha buktinya… saat pemilu rakyat yang mengaku kecil itu tidak berdaya menghadapi serangan maghrib dan serangan fajar. Lebih dari itu, mereka tidak mau nyoblos jika tidak “disangoni” Tuhan Yang Hilang (Best Seller) Siklusnya gini : Karena miskin rakyat kecil itu memiliki sedikit akses untuk buku buku  berkualitas dan pendidikan y