Makro Vs Mikro (Bag 3)

Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc. 

MAKRO VS MIKRO (3)
(Wajib baca bag 1 dan 2 supaya paham tulisan ini)
.
Ide pokok : apa yg berlaku di mikro hanya berlaku untuk mikro, dalam variabel yang lebih luas akan jadi kacau jika diterapkan di makro.
.
Menurut kalian, Apa yang menyebabkan orang mau menukarkan barangnya dengan benda yg terbuat dari kertas? Dari mana nilai kertas ini? Sehinga bisa ditukar dengan hape, motor, mobil, bahkan pesawat?
.
Di bag sebelumnya sudah kita urai, jika koin emas orang2 mau menerimanya karena memang emas bernilai, lha kalau kertas? Dari mana asal nilainya?
.
Ilustrasi :
.
saya sering memberi tebakan kepada murid, santri ataupun mahasantri, saya membawa selembar kertas kosong kemudian bilang didepan mereka : "ada yg tahu bagaimana caranya supaya kertas kosong ini bisa ditukar dengan hape seharga 1 juta? "
.
Satu persatu memberikan pemaparannya dan pada akhirnya akhirnya saya harus menjelaskan :
.
Saat si A ingin membeli hape seharga 1 juta kepada si B dan tidak bawa uang, si A bisa menulis surat pernyataan di kertas ini yang intinya si A berhutang kepada si B senilai 1juta. Disaksikan oleh si A, si B dan pejabat setempat.
.
Singkat cerita si A memberikan selembar kertas kepada si B dan si B memerikan hape kepada si A. Done... sampai disini misi menukarkan kertas dengan hape terlaksana.
.
Di hari berikutnya, si B ingin memiliki sepeda senilai1 juta, akhirnya si B pergi kepada si C penjual sepeda kemudian bilang : ini kertas adalah bukti bahwa si A pernah ngutang sama aku senilai sejuta, ada ttd pak lurah juga, kamu bawa kertas ini, nanti biar si A bayar uang ke kamu. Singkat cerita si B berhasil menukarkan selembar kertas itu dengan sepeda.
.
Begitu seterusnya kertas itu berpindah tangan dari si B ke si C ke si D bahkan sampai si Z. Singkat cerita ada ratusan si A, ratusan si B dst, hingga komunitas dalam masyarakat tersebut menggunakan kertas sebagai alat tukar barang dan jasa.
.
Jadi... mengapa kertas ini bisa ditukar dengan barang jasa? Jawaban : KARENA BUKTI HUTANG!!
.
Si B, si C, si D memang tidak punya hutang, tapi kertas itu bisa berpindah2 dan menjadi transaksi di komunitas tersebut karena ada si A yang ngutang terlebih dahulu, kalau si A nggak ngutang sebelumnya, nggak bakalan kertas itu bisa dimiliki si CDE.
.
Jadi meskipun anda tidak pernah ngutang, tapi uang yg anda pegang itu ya hasil dari seseorang, perusahaan, atau negara yang berhutang sebelumnya.
.
Ngutangnya kepada siapa? sekaya itukah dia sampai bisa menghutangi? Apa yg membuat dia bisa menghutangi? Mengapa orang2 mau berhutang ke dia? Akan kita bahas ditulisan yang akan datang.
.
Sampai sini paham kan ya? Mengapa selembar kertas bisa ditukar dengan barang? Dan mengapa orang mau menerimanya?
.
Di tulisan berikutnya juga akan saya bahas :
1. Mengapa dalam ekonomi mikro hutang harus dilunasi, tapi dalam ekonomi makro, justru tidak boleh lunas.
2. Perekononian dengan hutang (pakai uang kertas) vs perekonomian tanpa hutang (pakai koin emas)
3. Bagaimana sikap kita? Apa harus ikut ngutang juga?
.
Setelah kita tuntaskan kasus makro mikro dalam lingkup ekonomi, baru akan kita bahas makro mikro dalam alam semesta kemudian makro mikro kehidupan, loh... kayak gini lak bakalan jadi buku?... hehehe...ada yg mau pre order...??

Artikel Menarik Lainnya

Kumpulan Link Soal - Soal Latihan Nahwu & Balaghah

Ringkasan Ilmu Nahwu Lengkap

Tuhan Yang Hilang, Menggugat Kebijakan Tuhan..!!

Jawaban Tuduhan Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan.

Kumpulan Link Soal - Soal Mufrodat Buku Silsilah Azhar

Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?

Agama Lain Pernah Diapain Ajah Sama Islam?

Logical Fallacies, Mengenal Beberapa Kesalahan Berpikir

Bagaimana Cara Menulis Buku Kemudian Menerbitkannya ?

Antara Baikalsk, Irkutsk Rusia, & Bojonegoro