Uang = Darah, Bank = Jantung, Detak Jantung = Bunga
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcD99778_p_HqKHX0Db60OCnN-l5lbwWfvUuGk-imZJ8FwVu1ahW4tlEUFamBtrbu_JYoUVkwMSZxtaiVgFhChRdoumy5FTOch5f1N0TwmUumVb8r4P7JoMvd8GBZXi_4noK02OhM3-6Sm/w625-h469/70439078_10157275695909985_2369911053547995136_n.jpg)
Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc. Makro vs Mikro (6) Mengapa bunga bank tidak bisa disebut riba? (bukti logika / dalil aqli) Tulisan puwanjang, abaikan jika malas baca. . Sebelum baca bagian ini, wajib baca bag 1-5 supaya tahu kemana arah pemikiran kami. . Jika kami ibaratkan, perekonomian suatu negara ibaratnya adalah tubuh, uang yang beredar didalamnya adalah darah, sedangkan bank adalah jantungnya, bunga adalah detakan jantung. . ILUSTRASI UANG SEBAGAI DARAH . Untuk hidup, tubuh butuh darah, supaya ekonomi hidup maka ekonomi butuh uang. . Darah dalam tubuh harus pas, tidak boleh kurang tidak boleh lebih. . Begitupula uang, dalam suatu negara jumlahnya harus pas dan sesuai dengan kebutuhan tukar barang dan jasa dalam negara tersebut, tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. . Jika jumlah uang yang beredar kurang, akan terjadi deflasi, sedangkan jika jumlah uang yang beredar lebih, akan memicu adanya inflasi. . Ilustrasi inflasi : . jika masing2 penduduk indonesia saat