Dunia Makro Yang Sangat Berlawanan Dengan Dunia Mikro

Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc. 

MAKRO VS MIKRO
(tulisan panjang, abaikan saja jika malas baca)
.
Pernah dengar istilah makro mikro? Istilah sederhana mikro adalah lingkup kecil, sedangkan makro adalah lingkup yang sangat luas.
.
Jika anda melihat lebih dekat, antara makro dan mikro memiliki aturan yang hanya berlaku dalam lingkup masing masing, dalam artian ATURAN YANG BERLAKU UNTUK MAKRO AKAN MENJADI KACAU BILA DITERAPKAN UNTUK MIKRO BEGITU PULA SEBALIKNYA .
.
itulah alasan mengapa dalam ilmu ekonomi pembahasan antara makro dan mikro dipisah, karena keduanya memiliki aturan yang berbeda yang tidak bisa diterapkan kedalam satu sama lain.
.
setidaknya ada 3 aspek yang dimana antara makro mikro memiliki aturan yang berbeda bahkan bertolak belakang, dalam artian bagus untuk makro adalah jelek untuk mikro, berfungsi jika diterapkan di makro justru akan merusak jika diterapkan di mikro. 3 hal yang saya maksud diataranya adalah Alam semesta, ekonomi dan kehidupan.
.
1. ALAM SEMESTA
.
Dalam ilmu fisika, ilmuan terbagi kedalam 2 kelompok, pertama ilmuan yang mempelajari alam semesta mikro (mempelajari atom, proton, neutron, electron dsb,) kedua ilmuan yang mempelajari alam semesta makro (planet, galaxy, bintang dsb), kedua disiplin ilmu ini memiliki aturan yang bertolak belakang.
.
seorang mahasiswa fisika yang masuk kelas alam semesta mikro Di pagi hari, akan tercengang jika sore harinya mengambil kelas alam semesta makro, karena di pagi hari dia akan belajar bahwa dunia ini adalah “ruang datar”, sedangkan di sore harinya dia akan mendapati bahwa dunia ternyata adalah “ruang melengkung” (lihat gambar ilustrasi) bagaikan ombak di lautan karena terdistorsi oleh gravitasi planet dan bintang.
.
Anehnya meskipun bertolak belakang, kedua aturan dalam masing masing ilmu tersebut mampu berjalan beriringan, bahkan telah memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam sejarah peradaban manusia.
.
Khusus untuk point alam semsta ini tidak berlaku jika anda berkeyakinan bumi datar…. Apalagi jika anda membawa teks kitab suci untuk melegitimasi pendapat anda, abaikan saja tulisan ini.
.
2. EKONOMI
.
Ekonomi makro adalah ekonomi lingkup Negara atau bahkan dunia, sedangkan ekonomi mikro adalah lingkup perorangan, lembaga atau perusahaan.
.
sesuatu yang bagus dan berlaku pada ekonomi makro justru akan menjadi bencana jika diterapkan di ekonomi mikro begitu pula sebaliknya,
.
contoh :
idealnya bagi seseorang adalah dengan tidak memiliki hutang, karena hutang itu memberatkan, bahkan banyak kasus bunuh diri karena kasus terlilit hutang. Petuah bijak mengatakan : semangat untuk membayar hutang tidak sebesar semangat saat berhutang, komunitas anti riba akan bersemangat sekali mengkampanyekan hal ini.
.
Tidak berhutang akan sangat bagus diterapkan untuk mikro, tapi fatal akibatnya jika diterapkan di lingkup makro, bagaimana bisa? Perhatikan berikut ini :
.
Jika “tidak berhutang” diterapkan dalam lingkup suatu Negara, maka perekonomian Negara akan down, karena tidak ada uang yang beredar di Negara tersebut, hal ini dikarenakan uang lahir dari hutang yang disebut “debt based money system”, anda mungkin tidak berhutang, tapi uang yang anda punya adalah hasil dari seseorang, atau perusahaan, atau Negara yang sebelumnya berhutang.
.
coba anda search di google Negara mana yang tidak memiliki hutang? Akan muncul beberapa Negara yang tidak pernah terdengar sebelumnya seperti Anguilla, palau, niue, wallis dan futuna, karena kondisi perekonomiannya yang tidak bergairah menjadikan nama2 tersebut bahkan baru anda ketahui saat membaca tulisan ini. Indonesiapun akan bernasib sama dengan Negara Negara tersebut jika tidak berhutang.
.
Bagaimana dengan Negara besar seperti Amerika Serikat dan China? Ups…… justru Amerika adalah Negara penghutang terbesar sejagad, diikuti Jepang dan China. Nggak percaya? Coba Tanya guru ekonomi anda atau minimal anda search di google…
.
3. KEHIDUPAN
.
Dalam lingkup orang per orang (mikro) “jahat” sangat dibenci, bahkan dalam ajaran agama apapun, siapapun yang berbuat “jahat” akan mendapatkan hukuman di hari setelah kematian.
Namun jika kita lihat dalam lingkup yang lebih luas (dari keseluruhan bangsa manusia /makro) justru “jahat” dibutuhkan!!.... hah? Ape kate lo?
.
Yap benar..!! dalam lingkup yang lebih luas “jahat” dibutuhkan, karena dengan adanya “jahat” kita bias mengenal istilah “baik”, cobak sekarang kira pikir dalam sebuah perlombaan istilah pemenang hanya akan ada jika ada yang kalah!!, dalam lingkup sekolah, seorang murid ada yang dijuluki pintar karena ada murid yang bodoh, jika seluruh murid memiliki kemampuan yang sama, tidak aka nada istilah murid pandai dan bodoh.
.
Jika tidak ada “jahat” darimana kita mengenal istilah “baik” dan imbalan bagi yang berbuat “baik”? seharusnya kita harus berterima kasih kepada “jahat” karena dengan keberadaannya kita mengenal istilah “baik”
.
Karena dalam kehidupan suatu eksistensi pasti terdiri dari 2 sisi yang saling berlawanan, kenapa listrik bias mengalir? Karena ada kutub positif dan negative, kenapa kehidupan terus lestari? Karena ada wanita dan laki laki, hitam putih, baik buruk, tinggi rendah, pandai bodoh, jahat baik, adalah komponen utama dari sebuah eksistensi!.
.
Udah panjang banget…. Mau lanjut takut kalian malas bacanya karena kepanjangan…… padahal yang ada di otak masih banyak…. kapan kapan lah dilanjut lagi....

Artikel Menarik Lainnya

Kumpulan Link Soal - Soal Latihan Nahwu & Balaghah

Ringkasan Ilmu Nahwu Lengkap

Tuhan Yang Hilang, Menggugat Kebijakan Tuhan..!!

Jawaban Tuduhan Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan.

Kumpulan Link Soal - Soal Mufrodat Buku Silsilah Azhar

Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?

Agama Lain Pernah Diapain Ajah Sama Islam?

Logical Fallacies, Mengenal Beberapa Kesalahan Berpikir

Bagaimana Cara Menulis Buku Kemudian Menerbitkannya ?

Antara Baikalsk, Irkutsk Rusia, & Bojonegoro