Penaklukan Jerussalem


Oleh Ahmad Budi Ahda
Disarikan dari buku silsilah azhar buku ke 4.


Jerussalem sebelum ditaklukkan oleh islam merupakan wilayah kekuasaan romawi dibawah kendali perintah kaisar heraklius, yang mana menjadikan nasrani sebagai agama resmi negara di kota tersebut, jerussalam merupakan kota suci umat nasrani karena di kota tersebut adalah tempat yesus disalib, dan tempat dimana yesus bangkit setelah disalib menurut keyakinan orang2 nasrani.

Saat dibawah kekuasaan romawi, sang kaisar sangat concern terhadap penanaman doktrin agama resmi negara yaitu nasrani, barang siapa yang tidak mau mengikuti agama resmi negara akan dipotong telinganya, diratakan hidungnya, dan dihancurkan rumahnya. Menjadikan kota tersebut sebagai kota dengan agama yg dipaksakan, pemeluk agama lain termasuk yahudi tidak memiliki kebebasan beribadah didalamnya, meskipun jerussalem juga merupakan kota suci bangsa yahudi.

Di pertempuran yarmuk, tentara islam memperoleh kemenangan melawan tentara romawi dimasa khalifah umar bin khattab, setelah kekalahan tentara ramawi pasukan perang muslim yang dipimpin oleh amru bin ash berhasil menaklukan damaskus dan tiberia, segera setlah itu mereka tiba mengepung jerussalem.

Uskup jerussalem yang bernsma sefrenius mengutus utusan kepada amru bin ash panglima perang yg mengepung jerussalem meminta perjanjian perdamaian dengan syarat perjanjian tersebut harus ditandatangani sendiri oleh khalifah umar bin khattab. Ibnu katsir mengisahkan saat itu umar bin khattab pergi ke jerussslem hendak menandatangi perjanjian jabatan khalifah di madinah untuk sementara diwakilkan jepada ali bin abi thalib.

Diluar kota jerusaalem, umar bin khattab bertrmu dengsn utusan uskup tersebut dan menandatangani perjanjian yang isinya diantaranya :
Umar menjamin keamanan penduduk jerussalem, tidak akan menghancurkan trmiat ibadahnya, atau mengurangi sedikitpun, penduduk jerussalem yg nasrani juga tetap mendapatkan kebebasan menjalankan ibadah di gereja gerejanya, Tidak akan memaksa mereka memeluk islam, dan bagi mereka hanya diwajibkan membayar jizyah (pajak yg ditarik dari penduduk non muslim)

Utusan tersebut kembali ke jerussalem, uskup jerussalem beserta penduduknya senang bukan kepalang, bagaimana tidak senang, lha wong sang penakluk yg merebut kota mereka tetap akan menjamin keamanan dan kebebasan beribadah dan beragama, sangat berbeda dengan ramawi yang dimana jika menaklukkan suatu daerah mereka memaksa penduduknya untuk ikut aliran tertentu.

Saat umar bin khattab memasuki jerussalem, sang uskup mengajak umar berkeliling jerussalem, dan menunjukkan beberapa tempat bersejarah disana, jerussalem merupakan kota dengan banyak tempat sejarah, disanalah tempat musa tinggal setelah lari dari kejaran firaun di mesir, disana pula ada batu ya'qub yang merupakan pijakan nabi muhammad saat mi'raj.

Saat umar dan sang uskup berada di dalam gereja, umar mengetahui jika sudah memasuki waktu shalat. Uskup berkata : shalat saja disini (didalam gereja ) bukankah disini juga merupakan tempat ibadah kepada Allah?, dengan halus umar menolak, karena jika umar shalat di dalam gereja hal itu akan diikuti oleh orang2 islam, gereja akan dipenuhi muslim yg shalat dan umat nasrani akan kehilangan tempat ibadah mereka yang dimana itu melanggar perjanjian tang telah disepakati.

Penolakan umar shalat di gereja yang bisa berakibat terusisrnya umat nasrani merupakan kejadian penting tentang toleransi islam terhadap pemeluk agama lain, dan tentang kebebasan beragama dan berakidah.

Comments

Artikel Menarik Lainnya

Kumpulan Link Soal - Soal Latihan Nahwu & Balaghah

Ringkasan Ilmu Nahwu Lengkap

Tuhan Yang Hilang, Menggugat Kebijakan Tuhan..!!

Jawaban Tuduhan Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan.

Kumpulan Link Soal - Soal Mufrodat Buku Silsilah Azhar

Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?

Agama Lain Pernah Diapain Ajah Sama Islam?

Logical Fallacies, Mengenal Beberapa Kesalahan Berpikir

Bagaimana Cara Menulis Buku Kemudian Menerbitkannya ?

Antara Baikalsk, Irkutsk Rusia, & Bojonegoro