Dunia Nyata Bukanlah Kata Kata Mutiara

Oleh : Ahmad Budi Ahda

Sebagian kata mutiara adalah hiburan jiwa, (hanya  sebagian) bukan representasi dari kondisi nyata dunia sekitar kita, ini fakta, ini nyata, meskipun banyak yang mengingkarinya karena ketakutan akan sebuah kenyataan, sebuah kebenaran pahit yang tidak bisa diterima karena akan menghancurkan imajinasi pendengarnya

Kenyataan dunia sekitar kita bertolak belakang dengan sebagian kata mutiara, dunia nyata sangat sangat berbeda dengan persepsi dan anggapan kita, kamu akan kecewa saat menyadari bahwa sebagian nasehat nasehat bijak, idealisme, serta kata kata mutiara menjadi omong kosong besar saat kamu dewasa. dan saat kamu menyadarinya saat itulah kamu mulai berpikir untuk meninggalkan seluruh mimpi indah masa sekolahmu, saat itu saat dimana tirai kemunafikan dunia tersibak di depan matamu.

Kita mulai dari kejujuran, sifat terpuji yang digaungkan oleh sekolah hanya akan menjadi omong kosong besar saat kamu dewasa, kamu akan menyaksikan kebohongan, manipulasi, ketidakjujuran bagaikan garam di air laut, garam yang menyatu dalam air  tak terpisah, bahkan di hari esok kamu akan menyaksikan ketidakjujuran di lingkup dunia pendidikan,  dunia pendidikan yang mengajarimu kejujuran "terpaksa" harus tidak jujur saat berurusan dengan birokrasi, mengapa saya tulis "terpaksa"? karena kejujuran tidak berdaya dalam menghadapi kenyataan, terpaksa harus melepaskan baju besarnya dan telanjang dihadapan kemunafikan.

Kata mutiara indah didengar, memiliki pesan moral yang mendalam, bahan bakar motivasi, pada akhirnya harus menyerah saat terjun dalam dunia yang hina durjana, beberapa bahkan terpaksa harus diterjemahkan kebalikan dari apa yang termutiarakan dari kata kata tersebut.

Beberapa kata mutiara itu diantaranya :

KATA MUTIARA PERTAMA

  • Barang siapa yang bersungguh sungguh, maka dia pasti berhasil ----> kata mutiara
  • Barang siapa yang bersungguh sungguh, maka belum tentu dia berhasil ------>  dunia nyata
  • Hasil tak akan pernah mengkhianati usaha --------> kata mutiara
  • Hasil terkadang mengkhianati usaha ----------> dunia nyata

Saat anda sungguh sungguh, mengerahkan segenap tenaga, jiwa dan raga ada kalanya seluruh jerih payah dan hasil perasan keringat anda berakhir sia sia, apakah yang ini bisa terjadi? sering dan sangat sangat sering, hasil terkadang mengkhianati hasil usaha.

Pesan saya berpikirlah realistis, bukan berpikir optimis, apalagi pesimis, bagaimana maksudnya? begini saya jelaskan

Saat anda berusaha keras, anda harus sadar yang anda lakukan hanyalah memperkecil peluang kegagalan, bukan pasti berhasil, semakin keras usahamu semakin kecil peluangmu untuk gagal, dan semakin besar peluangmu untuk berhasil, maka saat kamu bekerja mati matian kemudian kamu gagal, kamu harus paham bahwa meskipun usaha kerasmu memperbesar peluang keberhasilan, namun peluang gagal itu tetaplah ada, jadi saat gagal kamu tidak terlalu kecewa kaerena realitanya peluang untuk gagal tetaplah ada dan celakanya peluang gagal yang sebetulnya kecil itu menimpa anda.

Jika yang serius dan sungguh sungguh saja kadang tidak berhasil bagaimana yang tidak sungguh sungguh? itu sama saja mencoret opsi keberhasilan dari usaha anda, alias usaha anda pasti gagal!!

KATA MUTIARA KEDUA

  • kemuliaan itu datangnya dari adab, bukan karena nasab / keturunan -----> ini kata mutiara
  • kemuliaan itu datangnya dari nasab, barulah adab --------> dunia nyata

Nyatanya kemuliaan yang manusia dapat sebagian besar berasal dari nasabnya / keturunannya, ayolah kita tengok, 2 orang manusia dengan kemampuan ilmu dan adab yang sama namun satunya keturunan Nabi Muhammad, sedangkan satunya lagi keturunan kuli bangunan, MANA YANG LEBIH MULIA?

Di sekolah 2 orang siswa dengan nilai matematika yang sama sama 70, yang satunya anak Gubernur, sedangkan satunya anak pedagang pasar, mana yang lebih mulia dimata guru gurunya?

"Kemuliaan didapat dari adab bukan nasab", hanyalah hiburan jiwa bagi mereka yang kebetulan terlahir dari darah jelata atau kasta sudra.

KATA MUTIARA KETIGA

  • Lihatlah isi pembicaraannya, bukan siapa yang berbicara -----> kata mutiara

Kenyataannya, manusia melihat siapa yang berbicara, bukan isi pembicaraannya, itulah alasan mengapa berita hoax yang sering tersebar di group WA keluarga selalu mengatasnamakan orang orang besar, orang orang ternama, atau menyematkan gelar professor doktor, padahal tulisan tersebut berasal dari tukang rusuh yang berniat membuat suasana memanas, dibutuhkan nama nama orang besar supaya orang orang mendengar isi tulisan tersebut.

Pepatah sampah mengatakan = jika kamu sukses maka suara kentutmu akan didengar dan diapresiasi, suara kentutmu akan terdengar sebagai kata kata motivasi, namun jika kamu gagal, maka cuitan motivasimu yang membara itu akan dianggap orang sebagai suara kentut.

AKHIR

Saya tidak mau anda melakukan logical fallacy of hasaty generalization, hanya karena saya bahas kata mutiara hiburan jiwa lantas anda menganggap bahwa seluruh kata mutiara "bullshit" dan "omong kosong" seluruhnya!! tidak demikian

Saya hanya ingin menunjukkan kepada anda bahwa terkadang kata mutiara itu bertolak belakang dengan bunyi bunyinya, namun tidak seluruh kata mutiara seperti itu, ada pula yang benar benar apa adanya. seperti : uang adalah jalan kesuksesan, pulang malu tak pulang rindu, kutunggu jandamu, lah kok... kwkwkwkwkwk ini kan tulisan belakang bak truk.... hahahaha




Comments

Artikel Menarik Lainnya

Kumpulan Link Soal - Soal Latihan Nahwu & Balaghah

Ringkasan Ilmu Nahwu Lengkap

Tuhan Yang Hilang, Menggugat Kebijakan Tuhan..!!

Jawaban Tuduhan Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan.

Kumpulan Link Soal - Soal Mufrodat Buku Silsilah Azhar

Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?

Agama Lain Pernah Diapain Ajah Sama Islam?

Logical Fallacies, Mengenal Beberapa Kesalahan Berpikir

Bagaimana Cara Menulis Buku Kemudian Menerbitkannya ?

Antara Baikalsk, Irkutsk Rusia, & Bojonegoro