Dialog Imajiner Tentang Kebenaran Agama


Oleh : Ahmad Budi Ahda

Abaikan saja, ini hanya dialog imajiner, supaya gak hilang di pikiran dan supaya saya bisa bobok nyenyak malam ini, maka ini saya tulis dulu biar pikiran plong.. dialog ini terjadi antara saya dan saya.

Sebuah dialog yang sangat berbahaya, yang tidak layak dikonsumsi publik karena bisa menimbulkan kesalahpahaman antara anda dan saya. anda bisa mengira saya liberal atau bahkan kafir karena berdialog imajiner seperti ini.

SEBUAH PERNYATAAN :

Sesuatu yang saling bertentangan satu sama lain maka semuanya salah, tidak ada yang benar salah satunya.

Contoh : dari sekian banyak agama yang ada di dunia semua saling bertentangan satu sama lain, maka karena saling bertentangan keseluruhan agama agama tersebut salah semuanya, tidak ada yang benar sama sekali 

BANTAHAN :

Jika seseuatu bertentangan satu sama laian, maka harus benar salah satunya sedangkan yang lain harus salah! tidak mungkin benar keduanya dan tidak mungkin salah keduanya.

Jika agama agama itu bertentangan satu sama lain, maka dari sekian banyak agama itu harus benar salah satunya, sedangkan yang lain harus salah!!

Contoh : dikatakan si A mati, namun menurut kabar lain si A masih hidup, dari kedua berita yang bertentangan ini harus benar salah satunya, dan yang satunya harus salah. tidak mungkin si A hidup sekaligus mati, dan tidak mungkin pula si A tidak hidup dan tidak mati!! yang seeprti itu mustahil

BANTAHAN

Mempermisalkan agama dengan kematian seseorang adalah permisalan yang tidak sepadan, karena kematian sifatnya bisa diklarifikasi kebenarannya bisa diuji secara objektif, sedangkan agama tidak bisa di diteliti kebenarannya secara objektif,

Sesuatu yang kebenarannya tidak bisa diuji secara objektif tidak bisa disimpulkan benar atau salahnya, semuanya kembali kepada keyakinan, dan keyakinan itu sifatnya subjektif, tidak objektif, benar menurut kamu, salah menurut yang lain.

Tidak seperti kematian yang kebenarannya bisa diuji serta kebenarannya bersifat objektif. semuanya bisa sepakat tanpa ada perbedaan, sangat berbeda dengan agama yang dimana tidak ada kesepakatan manusia mana yang benar, semua kembali kepada keyakinan yang tidak bisa diklarifikasi kebenarannya.

Karena kebenarannya tidak bisa diklarifikasi dan dibuktikan secara objektif, maka saat agama agama itu bertentangan satu sama lain, status agama agama itu bisa benar semuanya (1), atau bisa salah semuanya (2), atau bisa benar salah satunya (3), dan dari ketiganya itu pilihan paling masuk akal adalah TIDAK TAHU, karena tidak bisa diklarifikasi secara objektif. atau bahkan mungkin ada pilihan ke empat (4) yang dimana pilihan ke empat itu kita juga tidak tahu apa pilihannya karena keterbatasan pengetahuan kita.

BANTAHAN

Kebenaran agama bisa dibuktikan dan diklarifikasi secara objektif

BANTAHAN

Silahkan buktikan....!!

PEMBUKTIAN

?????????????? silakan yang hendak bantu jawab.????? saya sangat senang mendengar pendapat anda.
.
catatan : tulisan diatas adalah rangsangan, rangsangan berpikir, jangan dibawa pikiran berat, artikel diatas bisa saja meruntuhkan iman anda, namun saya yakinkan anda bahwa tulisan diatas adalah "trigger" pemicu dari berpikir, yang dimana jawabnya saya urai detail dalam buku berjudul Tuhan Yang Hilang, menemukan kembali Tuhan setelah sebelumnya runtuh oleh logika.
.
segala pertanyaan dan pernyataan diatas saya urai detail. sinopsis ada di klik disini untuk melihat sinopsis buku Tuhan Yang Hilang

Comments

  1. Agama adalah keyakinan yg harus kita ikuti taati tanpa tanpa melihat dengan mata karena mata sifatnya adalah hal yg bisa dilihat sedang agama sifatnya di hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. agama sifatnya di hati, apakah itu berarti keimanan di proses di hati?

      faktanya, iman, dan logika di proses di otak, dalam neuroscience hati tidak memproses perasaan, keberadaan tuhan ataupaun keimanan,

      semua itu di proses di otak. sedangkan kita tahu otak itu kapasitas dan jangkauannya terbatas. berarti proses keimanan yang kita alami juga sebenarnya terbatas.

      Delete
  2. Klo masalah iman, iman semua orang terbatas tergantung individu masing2

    ReplyDelete
  3. Klo bicara masalah tuhan otak kita tidak mungkin bisa menjangkau

    ReplyDelete
  4. Jika kita menyangkut dengan Tuhan maka otak kita sangat terbatas

    ReplyDelete

Post a Comment

Artikel Menarik Lainnya

Kumpulan Link Soal - Soal Latihan Nahwu & Balaghah

Ringkasan Ilmu Nahwu Lengkap

Tuhan Yang Hilang, Menggugat Kebijakan Tuhan..!!

Jawaban Tuduhan Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan.

Kumpulan Link Soal - Soal Mufrodat Buku Silsilah Azhar

Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?

Agama Lain Pernah Diapain Ajah Sama Islam?

Logical Fallacies, Mengenal Beberapa Kesalahan Berpikir

Bagaimana Cara Menulis Buku Kemudian Menerbitkannya ?

Antara Baikalsk, Irkutsk Rusia, & Bojonegoro